Bahagianya Allah Saat Kamu Tobat – Syaikh Abdus Salam Asy-Syuwai’ir #NasehatUlama
Allah senang memberi maaf dan ampunan, dan mencintai taubat dari hamba-Nya. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Oleh sebab itulah, Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sifat, bentuk, dan keadaan, yang menjadikan mereka harus bertaubat kepada-Nya, dan mengharuskan mereka beristighfar, serta meminta maaf dan ampunan-Nya.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dari riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Allah akan mendatangkan kaum lain yang berbuat dosa, kemudian mereka meminta ampunan kepada Allah, lalu Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim)
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat, dan taubat adalah salah satu ketaatan yang paling Allah cintai. Dan cukuplah sebagai tanda kecintaan-Nya, Allah sangat bahagia dengan taubat hamba-Nya. Dalam hadis shahih diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Aku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku bersamanya saat ia menyebut-Ku. Sungguh Allah lebih bahagia dengan taubat hamba-Nya daripada salah satu dari kalian yang menemukan hewannya yang hilang di padang pasir. … …’” (HR. Bukhari & Muslim)
Lalu setelah seorang mukmin bertawasul kepada Allah Jalla wa ‘Ala dengan nama-Nya, serta dengan amalan dan segala yang Allah Subhanahu wa Ta’ala cintai, maka hendaklah ia meminta kepada Allah agar mengampuninya, sehingga Allah tidak menyiksanya akibat dosa yang ia perbuat dan membalas keburukan yang telah ia lakukan. Dan tidaklah seorang hamba berdoa dengan doa tersebut, kecuali dirinya telah mengakui atas kelalaian dan kealpaannya, dan mengakui bahwa ia layak untuk dihukum, serta tidak ada permintaan yang lebih besar selain ampunan. Hendaklah seorang hamba memandang amalannya tidak seberapa, meskipun ia telah banyak beramal. Sehingga puncak permintaannya pada Allah adalah ampunan dan pemberian maaf atas kesalahan dan kelalaiannya.
==============================================================================
إِذِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يُحِبُّ الْعَفْوَ وَالْمَغْفِرَةَ
وَيُحِبُّ التَّوْبَةَ مِنْ عِبَادِهِ
قَالَ جَلَّ وَعَلَا إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
وَلِذَلِكَ خَلَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ خَلْقَهُ عَلَى صِفَاتٍ وَهَيْئَاتٍ وَأَحْوَالٍ تَقْتَضِي تَوْبَتَهُم إِلَيْهِ
وَتَسْتَلْزِمُ اسْتِغْفَارَهُمْ وَطَلَبَهُمْ عَفْوَهُ وَمَغْفِرَتَهُ
جَاءَ فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللهُ بِكُمْ
وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُوْنَ اللهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يُحِبُّ التَّوَّابِينَ
وَالتَّوْبَةُ مِنْ أَحَبِّ الطَّاعَاتِ إِلَيْهِ جَلَّ وَعَلَا
وَيَكْفِي فِي مَحَبَّتِهَا شِدَّةُ فَرَحِهِ بِهَا
فِي الصِّحِيحِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
قَالَ اللهُ جَلَّ وَعَلَا أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ
وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي
وَاللهِ لَلهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ
مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ فِي الْفَلَاةِ
ثُمَّ إِنَّ الْمُؤْمِنَ بَعْدَ أَنْ يَتَوَسَّلَ إِلَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا بِاسْمِهِ
وَإِلَيْهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِفِعْلِه وَمَا يُحِبُّهُ
فَإِنَّهُ يَسْأَلِ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُ
فَلَا يُعَاقِبُهُ بِذَنْبِهِ وَلَا يَجْزِيْهِ جَزَاءَ مَا اقْتَرَفَتْ يَدَاهُ
فَإِنَّ الْعَبْدَ لَا يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ إِلَّا وَقَدِ اعْتَرَفَتْ نَفْسُهُ بِأَنَّهَا مُقَصِّرَةٌ مُفَرِّطَةٌ
وَأَنَّهَا مُسْتَحِقَّةٌ لِلْعُقُوبَةِ وَلَيْسَ لَهَا مَطْلَبٌ إِلَّا الْعَفْوَ
فَالْعَبْدُ عَلَيْهِ أَنْ يَحْتَقِرَ عَمَلَهُ وَلَوْ كَانَ كَثِيرًا
فَيَكُونُ مُنْتَهَى طَلَبِهِ الْمَغْفِرَةَ وَالْعَفْوَ عَنِ الْخَطَأِ وَعَنِ التَّقْصِيرِ